Ungkapan “uskup tanpa imam diosesan seperti macan ompong” ini muncul dari Bapak Kardinal Darmoyuwono. Buku Uskup Tanpa Imam Diosesan Seperti Macan Ompong ini terdiri dari 12 bab yang terbagi dalam empat bagian pokok, yakni : pertama, Menghidupi Spiritualitas Imam; kedua, Kemandirian Gereja Lokal; ketiga, Ecclesia Semper Reformanda; dan keempat, Menjadi Imam Sampai Akhir. Semoga buku ini meneguhkan panggilan imamat para imam dan memantapkan langkah calon imam (frater/seminaris). Semoga buku ini juga dapat membantu Anda semua (orang tua, rekan-rekan muda, anak-anak dan remaja, biarawan/wati, pendidik, katekis/guru agama, pengurus Dewan Paroki, dan sebagainya) untuk semakin mencintai Gereja, semakin mencintai para imam, dan semakin peduli pada pendidikan calon imam di seminar.
”Rama Praja adalah tim saya, bala tentara saya, harus dikumpulkan, bekerja sama, harus saling menopang. Saya ingin bangun kebersamaan imam. Maka, ketika saya dengungkan moto penggembalaan saya: ‘Quaerere et salvum facere’, itu tak akan terjadi tanpa rama paroki, Bila para rama bubar, Uskup seperti macan ompong” (Mgr. Robertus Rubiyatmoko).
Uskup Tanpa Imam Diosesan Seperti Macan Ompong
Rp 135.000
”Rama Praja adalah tim saya, bala tentara saya, harus dikumpulkan, bekerja sama, harus saling menopang. Saya ingin bangun kebersamaan imam. Maka, ketika saya dengungkan moto penggembalaan saya: ‘Quaerere et salvum facere’, itu tak akan terjadi tanpa rama paroki, Bila para rama bubar, Uskup seperti macan ompong” (Mgr. Robertus Rubiyatmoko).
Stok habis
Berat | 0,47 kg |
---|