Gereja Katolik memiliki tugas ‘hadir’ di tengah umat sebagai pembawa damai. Untuk bisa menyajikan semua itu umat Katolik harus mampu menjadikan dirinya ‘hadir’ sebagai murid Yesus dan secara konkret membawa perubahan. Salah satu bentuk konkret itu adalah menjadi pewarta: pewarta yang komunikatif. Komunikatif berarti paham terhadap pesan yang akan dikomunikasikan, dan cara bagaimana mengomunikasikannya. Pewarta komunikatif adalah pribadi yang sudah mengerti garis besar makna kehidupan sebagai orang Katolik melalui teladan hidup Yesus Kristus. Ia menyadari panggilannya dan memenuhinya sebagai bagian dari rasa syukur atas anugerah keselamatan dan berusaha menjadi yang terbaik sesuai rencana Allah. Namun, alih-alih menjadi pewarta komunikatif, orang Katolik masih sering bergumul sendiri dalam kelompok (lingkungan, wilayah, paroki) dengan serangkaian konflik karena komunikasi yang kurang baik. Diperlukan pewartapewarta kabar gembira yang punya keterampilan komunikasi otentik, asertif dan articulate dalam kehidupan Gereja. Semoga buku ini dapat memberikan pencerahan kepada siapa saja yang terpanggil untuk melayani sebagai pengurus Gereja, juga bagi umat Katolik pada umumnya, serta mereka yang ingin menjadi pewarta yang komunikatif.
Pewarta Komunikatif
Rp 50.000
Gereja Katolik memiliki tugas ‘hadir’ di tengah umat sebagai pembawa damai. Untuk bisa menyajikan semua itu umat Katolik harus mampu menjadikan dirinya ‘hadir’ sebagai murid Yesus dan secara konkret membawa perubahan. Salah satu bentuk konkret itu adalah menjadi pewarta: pewarta yang komunikatif. Komunikatif berarti paham terhadap pesan yang akan dikomunikasikan, dan cara bagaimana mengomunikasikannya. Pewarta komunikatif adalah pribadi yang sudah mengerti garis besar makna kehidupan sebagai orang Katolik melalui teladan hidup Yesus Kristus. Ia menyadari panggilannya dan memenuhinya sebagai bagian dari rasa syukur atas anugerah keselamatan dan berusaha menjadi yang terbaik sesuai rencana Allah. Namun, alih-alih menjadi pewarta komunikatif, orang Katolik masih sering bergumul sendiri dalam kelompok (lingkungan, wilayah, paroki) dengan serangkaian konflik karena komunikasi yang kurang baik. Diperlukan pewartapewarta kabar gembira yang punya keterampilan komunikasi otentik, asertif dan articulate dalam kehidupan Gereja. Semoga buku ini dapat memberikan pencerahan kepada siapa saja yang terpanggil untuk melayani sebagai pengurus Gereja, juga bagi umat Katolik pada umumnya, serta mereka yang ingin menjadi pewarta yang komunikatif.
Ketersediaan: Stok 30