Menari Bersama Bayang-Bayang

Dalam hidup sehari-hari kita ingin selalu tampil menarik dan menawan. Kita ingin kelihatan baik dan ramah. Karena itu, kita berusaha agar tampilan kita elok rupa. Pada titik ini, kita lebih mementingkan yang kelihatan daripada yang tidak kelihatan. Inilah “ego” menurut C.G. Jung. Ego selalu ingin tampil memesona, maka ia menciptakan topeng-topeng. Topeng-topeng merupakan wajah publik yang diperlihatkan keluar dengan menekan atau menyembunyikan hal-hal yang ia anggap tidak elok dan berkesan. Hal-hal tidak berkesan yang ditekan dan disembunyikan itu membentuk shadow (bayang-bayang). Shadow yang menumpuk dan tetap tersembunyi dapat menjadi kekuatan yang “menggerakkan” seseorang, misalnya dalam bentuk proyeksi (memantulkan hal tak berkesan yang ditekan itu kepada orang lain). Meditasi dengan keheningan membawa kita masuk ke shadow yang merupakan alam bawah sadar pribadi kita (personal unconscious). Ego melawan gerakan memasuki shadow ini karena tahu bahwa di sana ia akan bertemu dengan hal-hal yang ditekan, yang bisa mengganggu tampilan publik (persona). Buku ini membantu kita untuk melangkah lebih jauh lagi sampai menyentuh self (diri batin) kita. Selanjutnya, secara perlahan kita mulai hidup dari dalam diri batin kita (self) yang merupakan pusat diri dan kepribadian kita. Hidup rohani adalah hidup yang digerakkan dan diarahkan oleh self (diri batin). Pada saat itu ego kita melemah dan tidak lagi menjadi pengendali hidup kita. Itulah sesungguhnya yang dialami dalam praktik meditasi.