Ungkapan Born to Fight terinspirasi dari perjuangan Santo Ignatius Loyola. Ignatius adalah seorang prajurit Spanyol yang gigih melawan pasukan Perancis dalam memperebutkan Benteng Pamplona. Setelah mengalami pertobatan diri, ia kemudian menjadi prajurit yang bertempur melawan kebatilan dan musuh-musuh rohani. Seluruh hidupnya ia abdikan demi kehormatan dan kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa umat manusia. Tulisan-tulisan di dalam buku ini merupakan kisah dan refleksi perjuangan para kepala sekolah Kanisius di Keuskupan Agung Semarang. Sejak dahulu sampai sekarang, para guru dan kepala sekolah memberikan dirinya bagi pelayanan kepada anak-anak, memperjuangkan nilai-nilai keutamaan demi masa depan generasi penerus bangsa Indonesia. Kepala sekolah, selain menjadi prajurit, juga dipilih menjadi komandan atau pemimpin para prajurit yang bertempur memenangkan jiwa-jiwa, yakni jiwa anak-anak dan kaum muda kita. Sebagai pemimpin, boleh dikatakan, para kepala sekolah dilahirkan untuk berjuang. Mereka ini dipilih, dipilih untuk berjuang. Mereka ini dipilih, dipilih untuk melakukan tugas perutusan dari yang memilihnya. Mereka tidak sendirian, mereka berjuang bersama kawan-kawannya, yaitu para guru, karyawan, dan orang tua beserta siapa saja yang memiliki hati dan kepedulian bagi masa depan anak-anak. Mereka tidak sendirian, sebab selain bersama rekan-rekannya, mereka terutama berjuang bersama Tuhan yang memilih dan mengutusnya.
Lahir untuk Berjuang – Born to Fight
Rp 110.000
Ungkapan Born to Fight terinspirasi dari perjuangan Santo Ignatius Loyola. Ignatius adalah seorang prajurit Spanyol yang gigih melawan pasukan Perancis dalam memperebutkan Benteng Pamplona. Setelah mengalami pertobatan diri, ia kemudian menjadi prajurit yang bertempur melawan kebatilan dan musuh-musuh rohani. Seluruh hidupnya ia abdikan demi kehormatan dan kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa umat manusia. Tulisan-tulisan di dalam buku ini merupakan kisah dan refleksi perjuangan para kepala sekolah Kanisius di Keuskupan Agung Semarang. Sejak dahulu sampai sekarang, para guru dan kepala sekolah memberikan dirinya bagi pelayanan kepada anak-anak, memperjuangkan nilai-nilai keutamaan demi masa depan generasi penerus bangsa Indonesia. Kepala sekolah, selain menjadi prajurit, juga dipilih menjadi komandan atau pemimpin para prajurit yang bertempur memenangkan jiwa-jiwa, yakni jiwa anak-anak dan kaum muda kita.
Ketersediaan: Stok 15