Berat | 0,23 kg |
---|
DG-113 Pedoman Homili
Rp 34.000
Para Bapa Konsili Vatikan II menegaskan bahwa: “Umat Allah pertama-tama dihimpun oleh sabda Allah yang hidup, yang karena itu juga sudah selayaknya diharapkan dari mulut para imam….Para imam sebagai rekan-rekan kerja para Uskup, pertama-tama wajib mewartakan Injil Allah kepada semua orang”. (PO 2).
Pedoman Homili yang dikeluarkan oleh Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen-sakramen ini rasanya sangat tepat untuk memberikan bantuan bagi para imam dan para pengkhotbah “untuk menghargai fungsi homili dan menawarkan kepada mereka suatu bimbingan untuk melaksanakan suatu perutusan yang begitu penting bagi hidup Gereja.
Sasarannya terutama adalah homili yang disampaikan pada Ekaristi hari Minggu, namun apa yang dikatakan di sini bisa diterapkan juga untuk homili umum pada setiap perayaan liturgis dan sakramental…. Untuk menjadi pengkhotbah yang baik tidak perlu menjadi orator ulung. Tentu saja, seni berpidato atau berbicara di hadapan umum, termasuk penggunaan suara yang tepat dan juga gerakan tubuh, membantu keberhasilan homili. …
Akan tetapi, apa yang utama adalah bahwa pengkhotbah menempatkan Sabda Tuhan dalam pusat hidup rohaninya, mengenal umatnya dengan baik, merefleksikan peristiwa-peristiwa saat ini, berusaha tanpa henti mengembangkan kecakapan-kecakapan yang membantunya untuk berkhotbah dengan baik dan terutama, dengan menyadari kekurangan rohani diri sendiri, dalam iman memohon Roh Kudus yang adalah pencipta utama dalam menjadikan hati umat beriman tunduk di hadapan misteri-misteri ilahi”. (no. 1)
Ketersediaan: Stok 1