Buku Kebaruan dan Radikalitas yang Dibawa Yesus: Menggali Pesan Moral dari Khotbah di Bukit dan Perumpamaan-Perumpamaan Yesus, merupakan buah dari studi dan refleksi selama masa lockdown pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh dunia telah menyadarkan kita akan kerapuhan dan keterbatasan kita sebagai manusia dan berbagai sistem yang telah dibangun. Pandemi telah memaksa kita untuk mengubah cara hidup dan berinteraksi. Pandemi membuat banyak orang telah kehilangan orang-orang yang dikasihinya, menimbulkan banyak dampak pada kehidupan ekonomi, dan membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian, hidup dalam kecemasan dan ketidakpastian, atau bahkan memunculkan pertanyaan eksistensial: mengapa Tuhan membiarkan semuanya ini terjadi? Sampai kapan situasi ini akan berlangsung? Hidup, ajaran dan praksis hidup Yesus membawa kebaruan dan radikalitas yang mendokrak pola pikir dan konsep tentang Allah, kekudusan, dan moralitas. Kebaruan dan radikalitas tersebut diungkapkan melalui Khotbah di Bukit dan perumpamaan-perumpamaan. Dengan pisau moral dan spiritual, Khotbah di Bukit diuraikan secara mendalam dengan bahasa yang mudah dimengerti bagaimana Yesus meradikalikasi panggilan kekudusan melalui karya belas kasih. Mengikuti Allah yang kudus disempurnakan dalam mengikuti Allah yang murah hati nan penuh belas kasih. Belas kasih inilah kebaruan dan radikalitas yang dibawa Yesus dalam menempuh kekudusan, bukan semata mengikuti aturan agama dan upacara liturgi. Yesus tetap mengajarkan aturan, hukum, dan norma dalam Perjanjian Lama dengan memberi landasan kasih sesuai maksud Allah sebagai kebenaran praktik hidup menuju kekudusan yang mengatasi tulisan aturan yang mengarah pada kedisiplinan. Kebaruan radikalitas ini dibawa Yesus dalam rangka mewartakan Kerajaan Allah yang dijelaskan melalui berbagai perumpamaan yang mengantar pada kekudusan. Perumpamaan itu berfungsi untuk mengguncang, menantang, dan mempertanyakan tatanan sosial dan budaya yang ada untuk memprovokasi tata nilai baru, yaitu Kerajaan Allah dan perwujudannya melalui kekudusan dan belas kasih. Yesus sendiri menunjukkan jalan kekudusan tersebut dengan mempersembahkan diri-Nya di atas kayu salib sebagai bukti kasih Allah pada manusia. Dengan membaca buku ini, kita makin memahami makna Khotbah di Bukit sebagai fondasi, referensi, dan orientasi kekudusan kita, juga ditantang untuk mewujudkannya dalam karya belas kasih yang mengatasi segalanya. Buku ini juga meningkatkan kesadaran kita akan makna sosial dan pastoral Khotbah di Bukit yang berbuah pada komitmen untuk melaksanakan karya belas kasih bagi sesama, terutama bagi yang paling hina.
Kebaruan dan Radikalitas yang Dibawa Yesus
Rp 130.000
Buku Kebaruan dan Radikalitas yang Dibawa Yesus: Menggali Pesan Moral dari Khotbah di Bukit dan Perumpamaan-Perumpamaan Yesus, merupakan buah dari studi dan refleksi selama masa lockdown pandemi Covid-19. Kebaruan radikalitas ini dibawa Yesus dalam rangka mewartakan Kerajaan Allah yang dijelaskan melalui berbagai perumpamaan yang mengantar pada kekudusan. Perumpamaan itu berfungsi untuk mengguncang, menantang, dan mempertanyakan tatanan sosial dan budaya yang ada untuk memprovokasi tata nilai baru, yaitu Kerajaan Allah dan perwujudannya melalui kekudusan dan belas kasih. Dengan membaca buku ini, kita makin memahami makna Khotbah di Bukit sebagai fondasi, referensi, dan orientasi kekudusan kita, juga ditantang untuk mewujudkannya dalam karya belas kasih yang mengatasi segalanya. Buku ini juga meningkatkan kesadaran kita akan makna sosial dan pastoral Khotbah di Bukit yang berbuah pada komitmen untuk melaksanakan karya belas kasih bagi sesama, terutama bagi yang paling hina.
Ketersediaan: Stok 10